Sabtu, 21 Mei 2011

#3

Diposting oleh Neeza di 07.47 0 komentar
Perlahan ku pun lupakan semua mimpi burukku.Dimana t’lah kutancapkan duri tajam.Kupun menangis, menangis sedih. Maafkan aku… Dan… Bukan maksudku, bukan inginku melukaimu, Sadarkah kau, di sini kupun terluka Melupakanmu, menepikanmu .Maafkan aku… caci maki diriku Bila itu bisa membuat semua Kembali bersinar Dan berpijar seperti dulu kala

Lupakanlah saja diriku,

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Selasa, 17 Mei 2011

#2

Diposting oleh Neeza di 04.18 0 komentar
apa kabar?
Bagaimana hidupmu? kamu tau, hidupku semakin tidak mudah. takdir masih mencandaiku. apa yang kau lakukan sebenarnya? mengapa engkau tetap bergeming di kepalaku dan tak hendak pergi?

bukankah sudah kupersilahkan padamu untuk terbang mengawan? jujur aku takut. apa yang akan ku alami nanti ?

apakah tidak ada perubahan dan dunia menjadi begitu menyesakkan? lima, sepuluh tahun lagi apakah kau tetap menjejali otakku?

apa kabarmu hari ini? apakah sama dengan hari hariku ?
apa kau tau, kau tak kan terganti. sekuat apapun aura kedatangan orang baru pada hidupku, kamu akan selalu menang.

katakan kepadaku, bagaimana hidup ini mesti kujalani? kau tanya apakah aku lelah? ya, aku lelah. belakangan lebih lebih. aku mulai ketakutan karena semakin jauh, semakin jauh dari waktu ketika aku merasa memilikimu, meskipun aku tak pernah memilikimu.

sekarang, tanpa menyalahkan janjimu, aku kehilangan semua kata-katamu. bahwa aku selamanya bagimu. bahwa kau mengembalikanku ke masa itu. tidakkah ku penting bagimu? pernahkah kau memikirkan sedang apa aku hari ini? sementara ketika kau mendatangi mimpiku, aku menangis.

aku merasakan kehadiranmu, saat itu. aura hatimu. bahkan, setelah aku tak lagi berharap untuk bertemu, aku tetap menginginkan auramu. kamu mampir sejenak di bunga tidurku. sejenak saja, dan itu sudah cukup membuatku menangis. setelah dunia ini, kita tetap tak akan menyatu. lalu, di mana aku bisa menemuimu ? semakin aku merasa pernah memiliki, semakin keras rasanya kehilangan. jadi, mana yang lebih baik ?

ini bukan tentangmu, melainkan aku. kau tahu, tiba-tiba aku menghawtirkan masa depanku. mimpiku mimpimu ? di manakah kau pada waktu itu? masihkah kau akan memberi senyummu?

tiba-tiba aku ketakutan dan kehilangan pegangan. kali pertama setelah begitu jauh langkah kakiku dan aku tak pernah ragu atau berhenti. tiba-tiba aku begini rapuh dan berharap kamu ada di sini. menatapku, mengetahui aku. mamahami apa yang di benakku.. hampir beberapa taun itu.

masih berhakkah aku menemuimu, meluruhkan segala resahku. mungkin sudah tidak lagi atau malah mungkin tidak pernah ku miliki hak untuk itu, hanya berharap memiliki. yang pasti aku begitu merindukanmu. berkeinginan merengkuh tanganmu, menangis di pelukmu.

bisakah? tentu saja TIDAK. kau pun pasti menolak.

mungkin, ini waktuku untuk melangkah lagi. entah untuk apa, untuk siapa. yang pasti bukan buat diriku.

bukan mauku, tapi memang takdir ini mengharuskan ku berbuat begitu. kau begitu kuat... auramu begitu kuat. aku sangat rindu... sangat rindu mendengar hangat suaramu, seperti dulu ...


(we have same story)

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Sabtu, 14 Mei 2011

#1

Diposting oleh Neeza di 22.11 0 komentar
Dahulu, ketika jiwanya belum terbelah, ketika kebersamaan masih begitu mudah, dia menyemai bibit dalam hati. begitu asyiknya hingga saat setengah jiwanya pergi, sudah terlambat untuk mematikan tanaman hati ini.

hingga kini, menunggu baginya tak berarti harus bertemu. ia melarikan bait puisi tanpa harap setengah jiwanya kembali. kepada temaram petang, dia melengkungkan perasaannya yang berumur selamanya. terkadang, hasratnya menggejolak, menghsutnya untuk melakukan sebuah perjalanan. meniti jejak di permukaan pelangi. barangkali, setengah jiwanya berada di sana.

jika waktu adalah kupu-kupu, sudah lelah hatinya melanglang setiap sudut bumi. sampai waktunya untuk berhenti. tetap menunggu, namun tak berharap untuk bertemu. dia menyadari, tidak semua cinta layak diperjuangkan. maka, yang tertinggal adalah jejak kasih yang mulai memburam. ia bersihkan setiap debu yang membuat jejak itu tak gemintang. mencoba bergembira dengan apa yang pernah terjadi. menyimpannya bagai sekotak perhiasan. engkau mengatainya sia-sia. Namun, dia tetap menyimpan kasih, yang lebih abadi dari cinta.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
 

Template Copy by Blogger Templates | BERITA_wongANteng |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES